Total Tayangan Halaman

Jumat, 04 Maret 2011

Bangga Menjadi NTB


Mataram, 11/12/2010  – Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Haji (TGH) M. Zainul Majdi mengatakan kebanggaan menjadi warga NTB harus dibuktikan dengan ikhtiar menuju kemajuan daerah.
“Ketika kita harus berbangga menjadi warga NTB maka sejauh mana ikhtiar yang sudah dan akan dilakukan untuk memajukan daerah ini,” kata Majdi saat berbicara pada Testimoni dan Dialog Tokoh Kabanggaan Nusa Tenggara Barat (NTB) di Pendopo Gubernur NTB, di Mataram (11/12).
Testimoni dan Dialog Tokoh Kebanggaan NTB itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-52 Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, 17 Desember 2010.
Hadir dalam acara itu pengamat pertambangan asal NTB yang juga Komisaris PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) Dr. Kurtubi, dan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr. Zulkieflimansyah, MSc, serta puluhan tokoh masyarakat lainnya dari berbagai daerah di NTB.
Majdi mengatakan, Testimoni dan Dialog Tokoh Kebanggaan NTB itu merupakan wadah silaturahmi yang diharapkan dapat memberi kontribusi positif terhadap kemajuan pembangunan daerah.
Gubernur termuda di Indonesia itu mendefinisikan testimoni sebagai kesaksian atau upaya menyatakan sesuatu yang bersifat mendorong kemajuan pembangunan daerah, sehingga berharap para tokoh kebanggaan NTB itu ikut berpartisipasi dalam mendukung kemajuan pembangunan.
“Kita semua sebagai bagian dari warga NTB wajib instrospeksi diri, bangga menjadi warga NTB berarti harus ada upaya memperbaiki mental dan semakin menumbuhkan kepercayaan publik,” ujarnya.
Menurut dia, NTB merupakan daerah yang kaya akan nilai-nilai sosial dan budaya, yang berpotensi mendorong kemajuan pembangunan daerah.
Ia mengatakan NTB saat ini memiliki 450 pondok pesantren, ribuan sekolah agama,  dan diyakni memiliki ribuan tuan guru (ulama).
“NTB juga memiliki kekayaan alam yang menjanjikan, kaum intelektual, tetapi masyarakatnya masih kalah bersaing dengan daerah lain. Harusnya, dengan kepercayaan diri dan berbangga menjadi bagian dari NTB,  kita dapat bersaing dengan daerah lain,” ujarnya.
Majdi juga mengajak semua komponen masyarakat untuk bahu-membahu mengisi pembangunan daerah agar dapat menikmati hasilnya di masa mendatang.
“Pada intinya, nasib kita (NTB, Red) ditentukan oleh sejauh mana ikhtiar yang sudah dilakukan dan akan dilakukan di masa mendatang,” ujarnya.
Sebelumnya, di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB Rosiadi Sayuti, selaku Ketua panitia Testimoni dan Dialog Tokoh Kebanggaan NTB itu, melaporkan pihaknya sudah mengidentifikasi sebanyak 150 orang tokoh masyarakat berpengaruh asal NTB, yang kini tinggal di berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Malang dan Makassar.
Sebanyak 150 orang tokoh NTB itu kemudian diundang untuk menghadiri testimoni dan dialog tersebut, dan sebanyak 50 orang tokoh di antaranya sempat dikonfirmasi kehadirannya. Bahkan, enam orang diantaranya diminta untuk memberikan testimoni.
Para tokoh kebanggaan NTB tersebut antara lain Dr. Kurtubi, Zulkieflimansyah, Brigjen Polisi Lalu Suprapta (mantan Wakapolda NTB), Harun Al Rasyid (mantan Gubernur NTB), Din Syamsuddin (Ketua PP Muhammadiyah), Irjen Pol (purnawirawan) Farouk Muhammad dan Fahri Hamzah (anggota DPR).
Namun hanya Kurtubi dan Zulkieflimansyah yang menghadiri acara tersebut dan bersedia memberi testimoni terkait pembangunan di wilayah NTB.
“Banyak yang kami undang, namun entah mengapa tidak bisa hadir. Mungkin sedang sibuk. Kami juga mengundang tokoh masyarakat yang saat ini ada di  NTB,” ujarnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar